SYAIR PUISI SYAIR DAN PUISI KASIH SAYANG KEHIDUPAN
SYAIR PUISI SYAIR DAN PUISI KASIH SAYANG KEHIDUPAN
SYAIR PUISI SYAIR DAN PUISI KASIH SAYANG KEHIDUPAN
SYAIR PUISI SYAIR DAN PUISI KASIH SAYANG KEHIDUPAN
SYAIR PUISI SYAIR DAN PUISI KASIH SAYANG KEHIDUPAN
Cinta Tak Kenal Dendam
Cinta itu jiwa yang suci..
Ya, karena setiap manusia alamiah memiliki ini..
Cinta itu tak kenal pembalasan..
Tak kenal kata dendam..
Tak kenal kata impas..
Dan sebagainya..
Dalam sebuah nasehat sahabatku..
Ketika kita merasa terluka oleh seseorang..
Terluka dalam kebahagiaan yang harusnya kita dapatkan..
Tak berhak kita membalas dendam itu..
Lalu, aku tanya, kenapa?
Jawabnya, karena ketika kita terluka olehnya..
Kita tak pernah tahu sesungguhnya..
Tak pernah tahu benarkah itu sebuah niatan darinya..
Atau hanya emosi kita yang bermain..
Yang selalu mengatakan kita benar..
Yang menilai orang selalu salah..
Coba bayangkan sebuah kesalahpahaman..
Tanpa ada niatan untuk melukai dari orang yang kita sayang..
Kita balaskan dengan niatan dendam..
Kita balaskan agar kita puas..
Lalu, aku bertanya..
Siapa yang paling salah?
Bukankah diri kita..
Karena kita telah membalas sebuah kesalahpahaman..
Dengan jiwa kita yang sadar..
Kita membalas orang yang tak pernah berniat untuk menyakiti..
Dengan sebuah niatan dendam dari kita..
Aku pun bertanya,
Bukankah wajar jika kita yakin kita benar?
Tidak..
Tidak ada manusia yang bisa adil seperti Allah di dunia ini..
Tidak ada balas dendam yang adil..
Ketika kita merasa uang 500 kita diambilnya..
Apakah kita yakin kita hanya mengambil 500 darinya..
Tidakkah lebih..
Karena sifat dasar kita memang berkata..
Dia harus lebih merasakan ini..
Kita sadar..
Bahwa perbuatan balas dendam..
Dalam hal apapun tidaklah mungkin itu benar..
Ketika dalam jalinan cinta sudah ada dendam..
Sebenarnya sudah tidak ada cinta itu..
Hilang sudah cinta yang murni itu..
Cinta berada dalam jiwa yang bersih..
Sedangkan dendam dalam jiwa yang kotor..
Keduanya tak mungkin bersatu..
Andaikan ada, pastilah tercemar..
Tak akan ada semurni cinta yang sesungguhnya..
Bukankah lebih bijak menjadi sahabat saja..
Ketika hal ini ada..
Yah, karena kita tak berhak membalas itu..
Apalagi sebuah kesalahpahaman..
Bukankah kita sendiri yang suatu saat mendapatkan balasan ini..
Dari orang lain..
Yang kita tak pernah tahu kapan itu ada..
Karena antara putih dan hitam..
Putih kan ternoda..
Setetes hitam di air putih pasti kan merubah..
Namun, tak berlaku sebaliknya..
Setetes putih di air hitam tak akan ada artinya..
Jagalah jiwa yang murni itu..
Untuk tetap putih..
Sampai akhir nanti..
Atau sampai kita lelah menjaganya..
Jangan pernah kita nodai dengan tetesan hitam..
Karena setetes hitam akan merusak segala kemurnian yang ada..
RID, SDA
Semua Label Syair dan Puisi dalam Blog Ini Murni Karya Pemilik Blog Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar